Jumat, 29 Agustus 2014

Wasiat Rosululloh saw Kepada Siti Aisyah Tentang 4 Perkara

Wasiat Rosululloh saw Kepada Siti Aisyah Tentang 4 Perkara

06:38

Wasiat Rosululloh Muhammad saw Wasiat Rosululloh Muhammad SAW

Suatu ketika Rosululloh saw berwasiat kepada Siti A'isyah r.a.

Wahai A'isyah, Aku wasiatkan kepadamu empat perkara:
  1. Janganlah kau tidur sebelum mengkhatamkan Al Qur an.
  2. Janganlah kau tidur sebelum kau yakin telah mendapatkan syafa'at dari para Nabi atau Rosul di hari Kiamat.
  3. Janganlah kau tidur sebelum semua kaum mukminin dan mukminat telah ikhlas kepadamu.
  4. Janganlah kau tidur sebelum kau menjadi Haji.
Kemudian Siti A'isyah bertanya: "Yaa Rosululloh, bagaimanakah melakukan itu semua?"
Rosululloh tersenyum, kemudian bersabda:
  1. Janganlah kau tidur sebelum mengkhatamkan Al Qur an, yaitu bacalah Surat Al Ikhlas 3 kali, karena membaca surat Al Ikhlas 3 kali, pahalanya sama dengan mengkhatamkan Al Qur an.
  2. Janganlah kau tidur sebelum kau yakin telah mendapat syafa'at dari para Nabi atau Rosul, yaitu bacalah sholawat serta salam kepada para Nabi dan Rosul, sehingga dengan begitu mereka bisa memberi syafa'at kepadamu di hari kiamat.
  3. Janganlah kau tidur sebelum kaum mukminin dan mukminat ikhlas kepadamu, yaitu bacalah do'a untuk semua kaum mukminin dan mukminat, sehingga mereka kemudian ikhlas kepadamu kelak.
  4. Janganlah kau tidur sebelum kau jadi haji, yaitu bacalah tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, karena dengan begitu pahalanya sama dengan orang yang telah menjadi haji. (Subhanalloh, Alhamdulillah, Allohu Akbar, Laa ilaha illalloh)
www.familyrumaday.blogspot.com

Kisah Malaikat Penjaga Tujuh Pintu Langit

Kisah Malaikat Penjaga Tujuh Pintu Langit

08:30

آلله SWT menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan Langit dan Bumi. Disetiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu.

Ibn Mubarok mengatakan bahwa Khalid bin Ma'dan berkata kepada sahabat Mu'adz bin Jabal r.a. "Ceritakanlah satu hadits yang kau dengar dari Rosululloh saw, yang kau menghafalnya dan setiap hari kau mengingatnya lantaran saking keras, halus, dan dalamnya makna hadits tersebut. Hadits manakah yang menurut pendapatmu paling penting?"

Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan kuceritakan."

Sesaat kemudian, ia pun menangis hingga lama sekali, lalu ia bertutur, "hmm, sungguh rindunya hati ini kepada Rosululloh saw, ingin rasanya segera bertemu dengan beliau."

Galaksi Di Ruang AngkasaPhoto by Hewholooks CC BY-SA 3.0 / Wikimedia

Ia melanjutkan, "Suatu saat aku menghadap Rosululloh saw, Beliau menunggangi seekor unta dan menyuruhku naik dibelakangnya dengan unta tersebut. Kemudian beliau menengadahkan wajahnya ke langit, dan berkata,

"Puji syukur kehadirat آلله, Yang Maha Berkehendak kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya." Kemudian Rosululloh saw berkata,

"Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan (perhatikan), akan berguna bagimu, tapi kalau engkau sepelekan, engkau tidak akan mempunyai hujjah kelak dihadapan آلله."

----------**********AMAL YANG TERTOLAK**********----------

Kisah Para Malaikat yang Menjaga Tujuh Pintu Langit

Para Malaikat


"Hai Mu'adz! آلله menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya."

"Maka, Malaikat hafazhoh (malaikat yang memelihara dan mencatat amal seseorang) naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya bersinar-sinar bagaikan cahaya matahari. Ia, yang menganggap amal orang tersebut banyak, memuji amal-amal orang itu."

"Tapi, sampai di pintu langit pertama, berkata malaikat penjaga pintu langit itu kepada malaikat hafazhoh, 'Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga tukang pengumpat, aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya'."

"Keesokan harinya ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit dengan membawa amal shalih seorang lainnya yang cahayanya berkilauan. Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut. Namun malaikat di langit kedua mengatakan, 'berhentilah, dan tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, sebab dengan amalnya itu dia mengharap keduniaan. آلله memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini, jangan samapi lewat hingga hari berikutnya'. Maka seluruh malaikat pun melaknat orang tersebut sampai sore hari"

"Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit dengan membawa amal hamba آلله yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhoh dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun saat sampai langit ketiga malaikat penjaga berkata, 'Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong. آلله memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain'."

"Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit keempat, membawa amal seseorang yang bersinar bagaikan bintang yang paling besar, suaranya bergemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, sholat, naik haji, dan umroh. Tapi, ketika sampai di langit keempat, malaikat penjaga pintu langit keempat mengatakan kepada malaikat hafazhoh, 'berhentilah jangan dilanjutkan. Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga orang-orang yang suka ujub (membanggakan diri). Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk amal tukang ujub. Jangan sampai amal itu melewatiku untuk mencapai langit yang berikutnya, sebab ia kalau beramal selalu ujub'."

"Kemudian naik lagi malaikat hafazhoh ke langit kelima, membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada suaminya, amal yang begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, ibadah umroh. Cahaya amal itu bagaikan matahari. Namun, begitu sampai di langit kelima, berkata malaikat penjaga pintu langit kelima, 'Aku ini penjaga sifat hasud (dengki, iri hati). Pemilik amal ini, yang amalnya sedemikian bagus, suka hasud kepada orang lain atas kenikmatan yang آلله berikan kepadanya, Sungguh ia benci kepada apa yang diridhoi آلله SWT. Saya diperintahkan agar tidak membiarkan amal orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya'."

"Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik dengan membawa amal lain berupa wudhu yang sempurna, sholat yang banyak, puasa, haji, dan umroh. Tapi saat ia sampai di langit keenam, malaikat penjaga pintu ini mengatakan, 'Aku ini malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah-olah bagus ini, tamparkanlah ke wajah pemiliknya. Salah sendiri ia tidak pernah mengasihi orang. Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, ia merasa senang. Aku diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai pada pintu berikutnya'."

"Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik ke langit ketujuh dengan membawa amal seorang hamba berupa bermacam-macam sedekah, puasa, sholat, jihad dan kewaroan (kehati-hatian). Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek. Cahayanya bagaikan malaikat. Namun tatkala sampai di langit ketujuh, malaikat penjaga langit ke tujuh mengatakan, 'Aku ini penjaga sum'ah (ingin terkenal/ riya). Sesungguhnya orang ini ingin dikenal dalam kumpulan-kumpulan, selalu ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul, dan ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin.. آلله memerintahkanku agar amalnya itu tidak sampai melewatiku. Setiap amal yang tidak bersih, itulah yang disebut Riya. آلله tak akan menerima amal orang-orang yang riya'."

"Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik membawa amal seorang hamba : sholat, zakat, puasa, haji, umroh, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, dzikir kepada آلله. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah kehadirat آلله SWT.

Namun آلله SWT berfirman, 'Kalian adalah hafazhoh, pencatat amal-amal hamba-Ku. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya. Amal ini tidak karena-Ku, yang dimaksud oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak di ikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, karena menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhoh), tapi Aku takkan tertipu olehnya'."

Galaksi, Ruang AngkasaPhoto by Adam Evans CC BY-SA 2.0 / Wikimedia

'Aku ini paling tahu akan hal-hal yang ghaib. Aku-lah yang melihat isi hatinya, dan tidak akan samar kepada-Ku setiap apapun yang samar, tidak akan tersembunyi bagi-Ku setiap apapun yang tersembunyi.

Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku akan apa yang akan terjadi.

Pengetahuan-Ku atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang akan datang.

Pengetahuan-Ku kepada orang-orang terdahulu sebagaimana pengetahuan-Ku kepada orang-orang kemudian.

Aku lebih tahu atas apapun yang tersamar daripada rahasia. Bagaimana bisa amal hamba-Ku menipu-Ku. Dia bisa menipu makhluk-makhluk yang tidak tahu, sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib. Laknat-Ku tetap kepadanya.'

"Tujuh malaikat hafazhoh yang ada saat itu dan 3000 malaikat lain yang mengiringi menimpali, 'Wahai Tuhan kami, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami kepadanya.' Maka, semua yang ada di langit pun mengatakan,'Tetapkanlah laknat آلله dan laknat mereka yang melaknat kepadanya'."

TAHANLAH MULUTMU

Menjaga Lidah


Mu'adz pun kemudian menangis terisak-isak dan berkata, "Ya Rosululloh, bagaimana bisa aku selamat dari apa yang baru engkau ceritakan itu?"

Rosululloh Muhammad saw menjawab,
"Wahai Mu'adz ikutilah Nabimu dalam hal keyakinan!"

Mu'adz berkata lagi, "Wahai Tuan, engkau adalah Rosululloh, sedangkan aku ini hanyalah Mu'adz bin Jabal, bagaimana aku dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?"

Rosululloh Muhammad saw bersabda,
"Seandainya dalam amalmu ada kelengahan, tahanlah mulutmu, jangan sampai menjelek-jelekan orang lain, dan juga saudara-saudaramu sesama ulama. Apabila engkau hendak menjelek-jelekan orang lain, ingatlah pada dirimu sendiri, sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh aib. Jangan membersihkan dirimu dengan menjelek-jelekan orang lain. Jangan mengangkat dirimu sendiri dengan menekan orang lain."

"Jangan Riya dengan amalmu agar diketahui orang. Janganlah termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik-bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik."

"Jangan takabur kepada orang lain, nanti akan luput bagimu kebaikan dunia dan akhirat. Jangan berkata kasar dalam suatu majelis dengan maksud supaya orang-orang takut keburukan akhlaqmu itu."

"Jangan mengungkit-ungkit apabila berbuat kebaikan."

"Jangan merobek-robek (pribadi) orang lain dengan mulutmu, kelak kamu akan dirobek-robek oleh anjing-anjing neraka jahannam, sebagaimana firman آلله 'Wannaa syithoo-ti nasy-thoo.' (di neraka itu ada anjing-anjing perobek badan-badan manusia, yang mengoyak-ngoyak daging dari tulangnya)."

Aku (Mu'adz) berkata: "Ya Rosululloh, siapa yang akan kuat menanggung penderitaan semacam ini?"

Jawab Rosululloh Muhammad saw,
"Wahai Mu'adz, yang kuceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh آلله SWT. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau menyayangi orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri, dan membenci sesuatu terjadi kepada orang lain apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi kepadamu."

"Apabila seperti itu, engkau akan selamat, terhindar dari penderitaan itu."

Khalid bin Ma'dan (yang meriwayatkan hadits itu dari Mu'adz r.a.) mengatakan,
"Mu'adz sering membaca hadits ini sebagaimana seringnya ia membaca Al Qur-an, mempelajari hadits ini sebagaimana ia mempelajari Al Qur-an dalam mejelisnya."

Semoga Bermanfaat
Wassalam

www.familyrumaday.blogspot.com

Tafsir Singkat Surat Al Fatihah

Tafsir Singkat Surat Al Fatihah


Surah Al-Fatihah diturunkan di Mekah (makkiyyah) dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), juga dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran.

Surat Al-Fatihah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam, persesuaian surat ini dengan surat Al Baqoroh (Sapi Betina) dan surat-surat sesudahnya ialah Surat Al Fatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqoroh dan surat-surat yang sesudahnya.

Riwayat Tafsir Surat Al-Fatihah

Pembagian Surat Al-Fatihah


Diriwayatkan dari Amirul Mukminin 'Ali bin Abi Tholib k.w.; Aku telah mendengar Rosululloh Muhammad saw bersabda: "Alloh telah membagi Surat Al Fatihah di antara-Ku dan Hamba-Ku, sebagian Surat itu untuk-Ku dan sebagian yang lain untuk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku (Aku mengabulkan) segala yang dia minta:

Al Qur an
Tafsir Singkat Surat Al Fatihah

BismillaaHirrohmaanirrohiim
BismillaaHirrohmaanirrohiim

("Bila Hamba membaca"): "Dengan Menyebut Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". "Alloh menjawab": "Hamba-Ku memulai menyebut dengan asma-Ku dan wajib atas-Ku untuk menyempurnakan urusan-urusannya dan memberkahi keadaannya". ("Dengan Menyebut Nama Alloh... disini seumpama menyebutkan seluruh Nama2 Alloh.. lihat keutamaan kalimat Bismillahirrohmanirrohim)

Al-hamdulillaaHi robbil 'aalamiin
Al-hamdulillaaHi robbil 'aalamiin

("Bila Hamba membaca"): "Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam", "Alloh menjawab": "Hamba-Ku memuji-Ku dan ia sudah mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang berada pada dirinya berasal dari-Ku dan semua petaka yang aku hindarkan daripadanya itu juga berasal dari-Ku. Maka atas limpahan rahmat-Ku, Aku bersaksi pada kalian akan melipat gandakan padanya nikmat-nikmat dunia dan nikmat-nikmat akhirat serta menghindarkan dirinya dari petaka akhirat sebagaimana aku menghindarkan daripadanya petaka dunia".

Ar-rohmaanir-rohiim
Ar-rohmaanir-rohiim

("Bila Hamba membaca"): "Maha Pengasih lagi Maha Penyayang", "Alloh menjawab": "Hamba-Ku bersaksi kepada-Ku bahwa Aku Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan Aku bersaksi pada kalian, Aku akan menyempurnakan nikmat-Ku menjadi miliknya, dan Aku akan menganugerahkan pemberian-Ku sebagai kesempurnaannya".

Maaliki yaumid-diin
Maaliki yaumid-diin

("Bila Hamba membaca"): "Yang Menguasai Hari Pembalasan", "Alloh menjawab": "Aku bersaksi pada kalian sebagaimana ia mengetahui bahwa Aku sebagai Penguasa Hari Kemudian, maka Aku memudahkan kelak di Hari Kiamat atas hisabnya dan Aku mengabulkan seluruh kebajikan-kebajikannya dan Aku memaafkan seluruh perbuatan salahnya selama ia beribadah kepada-Ku".

Iyyaa kana' budu wa iyyaa kanasta 'iin
Iyyaa kana' budu wa iyyaa kanasta 'iin

("Bila Hamba membaca"): "Hanya Engkau-lah yang kami sembah". "Alloh menjawab": "Benar Hamba-Ku, hanya kepada-Ku ia menyembah, Aku bersaksi pada kalian sungguh Aku akan memberi pahala atas ibadahnya dengan suatu pahala yang dapat menutupi seluruh amal perbuatan salahnya dalam beribadah kepada-Ku".

("Bila Hamba membaca"): "Dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan", "Alloh menjawab": "Benar Hamba-Ku, hanya kepada-Ku ia meminta pertolongan dan kepada-Ku ia berlindung. Aku bersaksi pada kalian sungguh Aku akan menolongnya di dalam urusannya dan memudahkan dalam kesulitannya dan Aku menolongnya ketika ia berada di hari yang mencekam".

IHdinash-shiroothol-mustaqiim
IHdinash-shiroothol-mustaqiim

Shiroothol-ladziina an 'amta 'alaihim, Ghoiril-magh-dluu bi 'alaihim wa ladl-dloo-l-liin
Shiroothol-ladziina an 'amta 'alaihim, Ghoiril-magh-dluu bi 'alaihim wa ladl-dloo-l-liin

("Bila Hamba membaca"): "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat", "Alloh menjawab": "Semua permohonan hamba-hamba-Ku (akan Ku-penuhi). Dan baginya segala yang dia minta dan Aku pasti mengabulkan seluruh cita-citanya dan Aku lindungi dia dari segala yang dia takuti".

(Dikutip dari Tafsir As-Sofi, Jilid I hal. 75)

Demikianlah sedikit Tafsir Singkat Surat Al Fatihah, yang sesungguhnya sangat luaslah Tafsir Surat Al Fatihah tersebut.

"Jika perkataan keluar dari Hati, maka akan berpengaruh pada Hati, jika perkataan keluar dari lidah, maka ia tidak akan sampai ke telinga"

www.familyrumaday.blogspot.com

Rahasia di Balik Sholat Lima Waktu

Rahasia di Balik Sholat Lima Waktu


Rahasia Sholat ~ 'Ali bin Abi Tholib k.w. berkata: Sewaktu Rosullulloh saw duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Anshor, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata:

'Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepadamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Alloh kepada Nabi Musa a.s. yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Alloh atau malaikat muqorrab.'

Lalu Rosullulloh saw bersabda, 'Silakan bertanya.'

Berkata orang Yahudi, 'terangkanlah kepada kami tentang lima waktu yang diwajibkan oleh Alloh ke atas umatmu'.

Sabda Rosullulloh Muhammad saw,

Sholat Dzhuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhan-nya.

Sholat 'Ashar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi.

Sholat Maghrib itu adalah saat Alloh menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Alloh maka pasti Alloh akan mengkabulkan permintaannya.

Sholat 'Isya itu ialah sholat yang dikerjakan oleh para Rosul sebelumku.

Sholat Shubuh adalah sebelum terbit matahari. Ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir.

Masjid NabawiPhoto by Ahmed Medineli / Public / Wikimedia

---Rahasia di Balik Sholat yang Lima Waktu---

Sholat sehari semalam lima waktu


Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rosullulloh saw, lalu mereka berkata, 'memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang sholat.'

Rasullulloh Muhammad saw bersabda,

Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan. sholat Dzhuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.

Rasullulloh Muhammad saw melanjutkan,

Manakala sholat 'Ashar, adalah saat di mana Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan sholat 'Ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.

Menjaga dan Mendirikan Sholat


Selepas itu Rosullullah saw membaca ayat yang bermaksud,

'Jagalah waktu-waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan.'

Sholat Wustho (pertengahan): Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wustho. Berdirilah untuk Alloh (dalam sholatmu) dengan khusyu'. (Al-Baqoroh 2:238)

Sholat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu daripada Alloh, maka Alloh akan perkenankan.

Sabda Rosullulloh Muhammad saw,

Sholat 'Isya, katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat 'Isya berjamaah, Alloh SWT haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi Titian Siroth.

Sabda Rosullulloh saw seterusnya,

Sholat Shubuh pula, seseorang mukmin yang mengerjakan sholat Shubuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Alloh SWT dua kebebasan yaitu:
  1. Dibebaskan daripada api neraka.
  2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan daripada Rosullullah saw, maka mereka berkata,
'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (saw). Kini katakan pula kepada kami semua, kenapakah Alloh SWT mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'

Sabda Rosullullah Muhammad saw


Ketika Nabi Adam memakan buah pohon khuldi yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam a.s. selama 30 hari. Kemudian Alloh SWT mewajibkan ke atas keturunan Adam a.s. berlapar selama 30 hari. Sementara diizinkan makan di waktu malam itu adalah sebagai karunia Alloh SWT kepada makhluk-Nya.

Kata orang Yahudi lagi, 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami mengenai ganjaran pahala yang diperolehi daripada berpuasa itu.'

Sabda Rasullulloh Muhammad saw,

'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Alloh SWT, dia akan diberikan oleh Alloh SWT 7 perkara:
  1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh daripada makanan yang haram).
  2. Rahmat Alloh senantiasa dekat dengannya.
  3. Diberi oleh Alloh sebaik-baik amal.
  4. Dijauhkan daripada merasa lapar dan dahaga.
  5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
  6. Diberikan cahaya oleh Alloh SWT pada hari Kiamat untuk menyeberang Titian Siroth.
  7. Alloh SWT akan memberinya kemudian di syurga.'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu di antara semua para nabi.'

Sabda Rasullullah Muhammad saw,

Seorang nabi menggunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat kepada umat saya di hari kiamat).

Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui dengan ucapan "Asyhadu Allaa illaha illalloh, wa annaka Rosululloh (kami percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Alloh dan engkau utusan Alloh).'


"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Surah Al-Baqarah: ayat 155)

"Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
(Surah Al-Baqarah: ayat 286)

WalloHu a'lam
 
www.familyrumaday.blogspot.com

Pengertian Keimanan dan Ketaqwaan Dalam Islam

Pengertian Keimanan dan Ketaqwaan Dalam Islam


Pengertian Keimanan dan Ketaqwaan Dalam IslamIman adalah Makrifat dengan hati, pengakuan dengan lidah dan tindakan dengan anggota-anggota badan (dengan kata lain; Diyakini dalam Hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan perbuatan).

Sesungguhnya Iman muncul sebagai titik di dalam hati, setiap kali Iman itu bertambah, bertambah pula titik itu.

Tidak akan sempurna Iman seorang hamba sehingga apa yang ada di tangan Alloh SWT lebih dipercayainya daripada apa yang ada di tangannya sendiri.

Di antara tanda-tanda yang dapat dipercaya atas agama Alloh SWT setelah pengakuan dan perbuatan adalah tegas dalam perintahnya, jujur dalam perkataannya, adil dalam hukumnya, dan mempunyai sifat belas kasih terhadap rakyatnya.

Kekuasaannya tidak menjadikannya melampaui batas. Keramahannya tidak menjadikannya lemah. Keagungannya tidak mencegahnya untuk memberikan ampunan. Dan pengampunannya tidak menjadikannya menyia-nyiakan hukum.

Keimanan dan Ketaqwaan dalam Islam menurut Imam 'Ali bin Abi Tholib k.w.
Iman mempunyai 4 Pilar, yaitu:
  1. Sabar
  2. Yakin
  3. Keadilan
  4. Jihad
Sabar mempunyai 4 Cabang, yaitu:
  1. Rindu (Syauq), maka barang siapa yang rindu pada Surga, dia akan melupakan segala godaan hawa nafsu.
  2. Takut (Syafaq), barangsiapa yang takut akan Neraka, dia akan meninggalkan segala yang diharamkan.
  3. Zuhud, barangsiapa yang zuhud di dunia, dia akan menganggap ringan segala musibah.
  4. Antisipasi (Taroqqub), barangsiapa yang mengantisipasi kematian, dia akan bergegas melakukan amal-amal kebajikan.
Yakin mempunyai 4 Cabang, yaitu:
  1. Memandang segala sesuatu dengan ketajaman pikiran, maka barangsiapa yang memandang segala sesuatu dengan ketajaman pikiran, akan jelas baginya hikmah.
  2. Menafsirkan dengan hikmah, barangsiapa yang jelas baginya hikmah, dia akan mengenal pelajaran.
  3. Menjadikan pelajaran sebagai nasihat, dan barangsiapa yang telah mengenal pelajaran, seakan-akan dia termasuk orang-orang terdahulu.
  4. Sunnah orang-orang terdahulu
Keadilan mempunyai 4 Cabang, yaitu:
  1. Menyelami Pemahaman, barangsiapa yang paham, dia akan mengetahui kedalaman ilmu
  2. Mendalami Ilmu, barangsiapa yang telah mengetahui kedalaman ilmu, akan keluar darinya syariat-syariat hukum
  3. Mengetahui Intisari Hukum
  4. Kukuh Dalam Kesabaran, dan barangsiapa yang bersabar, dia tidak akan melampaui batas dalam semua urusannya dan akan hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai orang terpuji.
Jihad mempunyai 4 Cabang, yaitu:
  1. Mengajak Kepada Kebaikan, barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, dia telah membantu orang-orang Mukmin
  2. Mencegah Kemungkaran, barangsiapa yang mencegah kemungkaran, dia telah merendahkan orang-orang kafir
  3. Lurus Dalam Setiap Keadaan, barangsiapa yang lurus dalam setiap keadaannya, semua kebutuhannya akan terpenuhi
  4. Membenci Orang-orang Fasik, barangsiapa yang membenci orang-orang fasik dan marah karena Alloh, maka Alloh akan marah karena marahnya, dan Dia akan menjadikannya ridho pada hari kiamat.
Keimanan Dan Ketaqwaan Dalam Islam
Seorang Mukmin mempunyai 3 waktu, yaitu:
  1. Waktu dia bermunajat kepada Tuhan-nya
  2. Waktu mencari penghidupannya (bekerja), dan
  3. Waktu Dia menikmati kesenangan dirinya (dalam hal-hal yang dihalalkan)
Orang yang Bijak hanya merasa mantap pada 3 keadaan, yaitu:
  1. Memperbaiki penghidupannya, atau
  2. Melangkah dalam urusan akhirat, atau
  3. Menikmati kesenangan dalam hal yang tidak diharamkan
Kegembiraan orang Mukmin terlihat diwajahnya, sedangkan kesedihannya tersimpan dihatinya. Dadanya paling lapang (sabar) dan merasa dirinya paling hina. Dia tidak menyukai kedudukan dan membenci reputasi. Panjang kesedihannya. Jauh pikirannya. Banyak diamnya. Sibuk waktunya. Banyak bersyukur dan bersabar. Tenggelam dalam pikirannya. Berpegang teguh pada kesetiakawanan. Mudah perangainya. Penurut. Dan jiwanya lebih keras daripada batu api, sementara dia lebih (merasa) hina daripada seorang budak.

Semoga bermanfaat. Wassalam

www.familyrumaday.blogspot.com

Dialog Iblis dan Rosululloh Muhammad SAW

Dialog Iblis dan Rosululloh Muhammad SAW


Rosululloh Muhammad SAW Alloh SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rosululloh saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmahnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Alloh Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rosullulloh saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rosululloh hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rosululloh SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rosululloh saw. Maka sambut Iblis: "Ya Rosululloh! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Alloh"

Maka jawab Nabi, "Hai Aduwulloh (seteru Alloh), Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sholat hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan ahli kitab yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Alloh azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Alloh. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"

Taklimat Iblis, "Ya Nabi Alloh Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khotamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Alloh untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Alloh Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya."

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Alloh dan berkata, "Ya Rosululloh! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."

Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum karena ini dapat menjadi peluang untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majelis dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Nabi Alloh! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini."

Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan.

Sambung Iblis, "Ya Khotamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Alloh.

Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut i'tikad/niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku."

Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Alloh?"

Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.

Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak (minuman yang memabukkan). Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal ibadah, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat."

Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Alloh, Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"

Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah daripada Alloh Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi (sampai langit ke tujuh). Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadah bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Alloh SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Alloh menciptakan lelaki (Nabi Adam a.s.) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Alloh murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Alloh menjadikan Adam Raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dikeluarkan dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Alloh (di Padang Arofah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Alloh untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut."

Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"

Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan i'tikad/niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"

Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Alloh, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya.

Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan roka'atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya - matanya senantiasa menjeling ke kiri ke kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sholat itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat selesai sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman."

Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Alloh, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Alloh maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."

Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Alloh, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."

Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Alloh, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Rosululloh! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya 'Arsy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Alloh akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa.

Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah 'Arsy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga.

Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Alloh datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami.

Setelah selesai umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa."

Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."

(Sayyidina) Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a'zham. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina A'isyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

(Sayyidina) 'Umar bin Khaththab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syari'at Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.

(Sayyidina) 'Utsman bin 'Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Qur an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis Bismillahirrohmanirrohim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat (tinta warna) merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Utsman mati syahid."

(Sayyidina) 'Ali bin Abi Tholib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, 'alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sembarang berhala. Bergelar 'Ali Karomallahu Wajhahu' - dimuliakan Alloh akan wajahnya dan juga 'Harimau Alloh' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan 'Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya."

Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Alloh serta meninggalkan larangan-Nya seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat."

Yang kedua umat Tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridho dengan karunia Alloh. Berbuat amal soleh, tawakkal dan kebajikan.

Yang ketiga umatmu seperti Fira'un; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka aku pun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadah, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadah.

Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Alloh dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar (dusta/sombong) sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur."

Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syari'atmu dan membenci orang belajar agama Islam."

Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."

Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari." - Bacalah Bismillahirrohmanirrohim sebelum berbuat kebaikan -

Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."

Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Alloh, menangis, menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil 'air wudhu', maka padamlah marahnya."

Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"

Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."

Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap/telungkup (malas), orang yang matanya terbuka di waktu shubuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzhuhur, 'ashar, maghrib dan 'isya, aku beratkan hatinya untuk sholat."

Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Alloh, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur an dan sholat tengah malam."

Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beri'tikaf di dalamnya"

Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, 'Syurga itu di bawah telapak kaki ibu'"

Wallohu A'lam. Semoga bermanfaat.
 
www.familyrumaday.blogspot.com

Sejarah dan Keutamaan Ayat Kursi

Sejarah dan Keutamaan Ayat Kursi


Keutamaan Ayat Kursi Ayat Kursi adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqoroh. Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur'an. Isinya tentang keesaan Alloh SWT serta kekuasaan-Nya yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Alloh SWT tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya.

Ayat Kursi ini diturunkan setelah hijrah. Semasa penurunannya ia telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat karena kehebatan dan kemuliaannya. syaitan dan iblis juga menjadi gempar karena adanya satu perintang dalam perjuangan mereka.


Bacaan Ayat Kursi dan terjemahannya


Rosululloh Muhammad SAW dengan segera memerintahkan Zaid bin Tsabit menulis serta menyebarkannya Ayat Kursi.

Ayat Kursi
"Alloh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup Kekal, Yang Berdiri Sendiri; tidak mengantuk dan tidak tidur; Kepunyaan-Nya segala yang di langit dan di bumi; Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Alloh tanpa izin-Nya. Alloh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (Majelis ilahiah / Kekuasaan) Alloh meliputi langit dan bumi. Dan Alloh tidak merasa berat memelihara keduanya dan DIA Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Keutamaan Membaca Ayat Kursi


Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, Insya-Alloh akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Alloh SWT menurut keterangan dari kitab "Asroorul Mufidah"

Barangsiapa mengamalkan membaca Ayat Kursi setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Alloh.

Syeikh Abu Abbas menerangkan, siapa yang membacan Ayat Kursi sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, insya-Alloh, Alloh akan mencerdaskan akal fikirannya serta memudahkannya menerima ilmu pengetahuan.

Fadhilah Ayat Kursi

Mengikut Hadits-hadits Rosululloh Muhammad SAW


"Barangsiapa pulang ke rumahnya serta membaca Ayat Kursi, Alloh hilangkan segala kefakiran di depan matanya."

Sabda baginda lagi; "Umatku yang membaca Ayat Kursi 12 kali pada pagi Jum'at, kemudian berwudhu dan sholat sunnah dua roka'at, Alloh memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."

Orang yang selalu membaca Ayat Kursi dicintai dan dipelihara Alloh sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad SAW.

Mereka yang beramal dengan bacaan Ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Alloh daripada gangguan serta hasutan syaitan.

Pengamal Ayat Kursi juga, dengan izin Alloh akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat mencegah pencuri daripada memasuki rumah.

Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya.

Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, Insya-Alloh, bisa menyebabkan syaitan dan jin terbakar.

Jika berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama menduduki rumah itu sebaiknya membaca Ayat Kursi 100 kali, insya-Alloh mudah-mudahan sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.

Barangsiapa membaca Ayat Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Alloh mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

Barangsiapa membaca Ayat Kursi di akhir setiap sholat Fardhu, ia akan berada dalam perlindungan Alloh hingga sholat berikutnya.

Barangsiapa membaca Ayat Kursi di akhir tiap sholat, tidak akan dicegah dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Alloh memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah tetangganya & ahli rumah-rumah disekitarnya.

Barangsiapa membaca Ayat Kursi diakhir tiap-tiap sholat Fardhu, Alloh menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala Nabi2 juga Alloh melimpahkan padanya Rahmat.

Barangsiapa membaca Ayat Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Alloh mengutuskan 70.000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

Barangsiapa membaca Ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Alloh azza wajalla akan mengendalikan pengambilan ruhnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Alloh sehingga mati syahid.

Barang siapa yang membaca Ayat Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Alloh berkenan memberi pertolongan kepadanya

www.familyrumaday.blogspot.com

Fadhilah - Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

Fadhilah - Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

10:30

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas Surat Al-Ikhlas (Memurnikan Ke-Esa-an Alloh SWT) adalah Surat ke-112 dalam Al-Qur an. Surat ini tergolong Surat Makkiyah, terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan ke-Esa-an Alloh dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.

Sabda Rosululloh S.A.W yang bermaksud:
Barangsiapa membaca Surat Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian shirotul-mustaqim lalu menuju ke surga. (Demikian diterangkan dalam Tadzkirotul Qurthuby).

Fadhilah Membaca Surat Al-Ikhlas


Rosululloh SAW pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya Siapakah antara kalian yang dapat mengkhatamkan Al-Qur an dalam jangka masa singkat (dua-tiga menit)?

Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah Sayyidina 'Umar bin Khattab r.a. (Rodliyallohu 'anhu) telah mengatakan bahwa mustahil untuk mengkhatamkan Al-Qur an begitu cepat. Kemudian Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib k.w. mengangkat tangannya, menyatakan kesanggupan. Sayyidina 'Umar berkata kepada Sayyidina 'Ali bahwa Sayyidina 'Ali (yang masih muda pada waktu itu) mungkin tidak tahu apa yang dikatakannya itu.

Kemudian Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib membaca Surat Al-Ikhlas tiga kali. Rosululloh SAW menjawab dengan mengatakan bahwa Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib benar. Kemudian menerangkan bahwa membaca Surat Al-Ikhlas sekali ganjarannya sama dengan membaca 10 juz kitab Al-Qur an atau sepertiga Al-Qur an. Jika membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali Khatamlah Al-Quran karena dengan membaca sebanyak tiga kali sama seperti dengan membaca 30 juz Al-Quran.

Keutamaan Mengamalkan Surat Al-Ikhlas


Artikel ini berhubungan erat dengan Lihat Wasiat Rosululloh Muhammad SAW >>

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rosululloh SAW telah bersabda:
Ketika saya (Rosululloh SAW) melakukan perjalan isro-miraj ke langit, maka saya telah melihat 'Arsy di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang sahara itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca Surat Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca Surat Al-Ikhlas maka berkata mereka: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini, kami berikan kepada orang yang membaca Surat Al-Ikhlas, baik ia lelaki maupun perempuan.

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas
"Katakanlah Dia-lah Alloh Yang Maha Esa, Alloh yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan Tiada satupun yang setara dengan Dia."

Membaca Surat Al-Ikhlas memperoleh pahala seperti membaca Kitab Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur an.

Sabda Rosululloh SAW yang lain:
Demi Alloh yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya
"Qul Huwallohu Ahad" itu tertulis di sayap malaikat Jibril a.s,
"Allohush-shomad" itu tertulis di sayap malaikat Mikail a.s,
"Lam yalid walam yuulad" tertulis pada sayap malaikat 'Izroil a.s,
"Walam yakullahu kufuwan Ahad" tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.

"Qul Huwallohu Ahad" itu tertulis di dahinya Abu Bakar As-shiddiq .r.a.,
"Allohush-shomad" itu tertulis di dahinya 'Umar bin Khattab r.a.,
"Lam yalid walam yuulad" tertulis di dahinya 'Utsman bin 'Affan r.a.,
"Walam yakullahu kufuwan Ahad" tertulis di dahinya 'Ali bin Abi Tholib r.a..

(Kitab Hayatun Kuluubi)

Hadits-hadits yang lain tentang Surat Al-Ikhlas


Dari A'isyah r.a., bahwasanya Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam pernah mengutus seorang shahabat dalam sebuah pertempuran. Lalu dia mengimami sholat dan selalu membaca surat Al-Ikhlas. Tatkala mereka kembali dari pertempuran mereka adukan hal tersebut kepada Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Tanyakan kepadanya apa yang melatarbelakangi dia berbuat seperti itu, merekapun menanyakannya. Lalu dia pun menjawab: "Karena sesungguhnya surat Al-Ikhlas itu mengandung sifat yang dimiliki oleh Ar-Rohman (Alloh SWT) dan aku suka untuk membacanya. Maka Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Kabarkan kepadanya bahwa Alloh subhanahu wata'ala mencintainya" (HR. Al-Bukhari no.7375)

Dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata: "Aku pernah bersama Rosululloh Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam dan disaat itu beliau mendengar seseorang membaca Al-Ikhlas. Lalu beliau bersabda: "Dia telah mendapatkan", Abu Hurairah bertanya: "Mendapatkan apa wahai Rosululloh?" Beliau menjawab: "Al-Jannah (surga)."(HR. At Tirmidzi)

Dalam hadits yang lain beliau bersabda: "Kecintaanmu terhadap surat Al-Ikhlas memasukkanmu ke dalam al jannah." (HR. Al-Bukhari)

Sebenarnya banyak sekali Fadhilah - Keutamaan Membaca Al-Qur an, mudah-mudahan yang disampaikan ini bisa banyak bermanfa'at.

Dari 'Ali bin Abi Tholib k.w.: "Siapa saja yang duduk membaca Al-Qur an, niscaya dia akan berdiri darinya dengan tambahan atau kekurangan, yaitu bertambah dalam mendapatkan petunjuk, atau berkurang dalam kesesatan."

"Mintalah dari Alloh SWT segala kebaikan dengan mengikuti Al-Qur an. Mendekatlah kepada Alloh SWT dengan mencintai Al-Qur an. Janganlah memperalatnya demi mendapatkan sesuatu dari hamba-hamba Alloh dengannya. Tiada sesuatu sebaik Al-Qur an yang dapat dibawa seseorang ketika menghadapkan diri kepada Tuhan-nya."

www.familyrumaday.blogspot.com

Kamis, 28 Agustus 2014

Mengenal Alloh SWT - Ma'rifatulloh

Mengenal Alloh SWT - Ma'rifatulloh



Mengenal Alloh SWT Bismillahirrohmanirrohim

Ma'rifat / Makrifat berasal dari kata "Al-Ma'rifah" yang berarti mengetahui, dengan kata lain mengenal, dengan kata lain pengenalan.

Dari 'Ali bin Abi Tholib k.w. (karomallohu wajhah)

Maukah aku tunjukan kepada kalian buah Surga? Ia adalah (kalimat) "Laa ilaha illalloh" (tiada tuhan kecuali Alloh), dengan syarat ikhlas.

Pokok Agama adalah makrifat tentang آلله. Kesempurnaan makrifat tentang-Nya adalah dengan tashdiq (membenarkan) terhadap-Nya. Kesempurnaan tashdiq terhadap-Nya adalah dengan Tauhid kepada-Nya. Dan kesempurnaan Tauhid kepada-Nya adalah dengan ikhlas kepada-Nya.

Barangsiapa yang melekatkan suatu sifat kepada-Nya, berarti dia telah menyertakan sesuatu kepada-Nya. Dan barangsiapa yang menyertakan sesuatu dengan-Nya, maka dia telah menduakan-Nya. Barangsiapa menduakan-Nya, maka dia telah memilah-milahkan (Zat)-Nya. Barangsiapa yang memilah-milahkan-Nya, maka sesungguhnya dia tidak mengenal-Nya. Barangsiapa yang tidak mengenal-Nya, maka dia akan melakukan penunjukan kepada-Nya. Barangsiapa yang melakukan penunjukan kepada-Nya, maka dia telah membuat batasan tentang-Nya. Dan barangsiapa yang membuat batasan tentang-Nya, sesungguhnya dia telah menganggap-Nya berbilang.

Lihat Keutamaan Surat Al-Ikhlas >>

Dia tidak beranak, maka tiadalah Dia dilahirkan, dan tiada pula Dia diperanakkan, maka tiadalah Dia menjadi terbatas. Sungguh, Maha Agung Dia untuk mempunyai anak dan Maha Suci bagi-Nya untuk menyentuh wanita. Maha Suci Dia yang tidak tersentuh oleh sesuatu pun.

Dia tidak diperanakkan, Maha Suci Dia, maka tiada sekutu bagi-Nya dalam keagungan; tidak pula Dia beranak, maka tiadalah Dia diwarisi. Segala puji bagi Alloh Yang "ada" sebelum adanya Kursi atau 'Arsy, langit atau bumi, jin atau manusia.

Maha Suci Alloh yang tidak dapat dicapai oleh angan-angan yang jauh, dan tidak dapat pula diraih oleh dugaan orang yang paling tajam pikirannya.

Dia tidak dapat dicapai dengan khayalan, tidak dapat diduga dengan pemahaman, tidak dapat dicapai dengan indera, dan tidak dapat pula dibandingkan dengan manusia. Dia Satu tidak dengan bilangan, Kekal tidak dengan masa, dan Berdiri tidak dengan penyangga.

Segala puji bagi Alloh Yang keadaan-Nya yang satu tidak mendahului keadaan-Nya yang lain (Asmaul-husna). Maka, tiadalah Dia menjadi Yang Awal sebelum Dia menjadi Yang Akhir, atau Yang Zhahir sebelum Dia menjadi Yang Batin. Segala sesuatu yang dinamakan wahdah (satu) selain Dia adalah sedikit. Semua yang mulia selain Dia adalah hina. Dan semua yang kuat selain Dia adalah lemah.

Alloh Yang sifat-Nya tidak terbatasi oleh batasan tertentu, tidak tergambarkan oleh ungkapan kata, tidak terikat oleh waktu, dan tidak ada waktu yang menyudahi-Nya.

Dia-lah Alloh Yang Benar lagi Yang Menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya), Yang Lebih Benar dan Lebih Jelas daripada yang dilihat oleh mata. Dia tidak dapat dicapai oleh akal dengan pembatasan, maka tiadalah Dia dapat disamakan (dengan sesuatu).

Dia tidak dapat diserupakan. Tidak ada dalam Keawalan-Nya permulaan, dan tidak ada dalam keazalian-Nya kesudahan (kesirnaan). Dia-lah Yang Awal dan senantiasa Awal (tidak berubah keadaan-Nya), dan Dia Maha Kekal tanpa ada batas waktu. Dahi-dahi bersujud kepada-Nya dan bibir-bibir pun mentauhidkan-Nya. Dia membatasi segala sesuatu saat penciptaannya, yang menjadi penjelas bagi kesamaannya.

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, tetapi hati yang penuh dengan hakikat keimanan sajalah yang dapat mencapai-Nya. Dia Dekat dari segala hal tanpa sentuhan. Jauh tanpa ada jarak. Berpikir tanpa perlu berpikir sebelumnya. Berkehendak tanpa keinginan. Berbuat tanpa memerlukan tangan. Maha Melihat namun tidak bersifat inderawi. Maha Penyayang namun tidak bersifat lunak.

Dia-lah Alloh tidak pernah dilalui oleh masa, maka keadaan-Nya tidak pernah berbeda. Tidak pula Dia berada dalam suatu tempat yang mengharuskan-Nya berpindah tempat. - Maha Besar Alloh yang tiada sesuatupun yang lebih besar daripada-Nya -.

Dia Maha Mengetahui (segala) rahasia yang ada di dalam hati yang tersembunyi, bisikan orang yang berbisik-bisik, dan kecenderungan seseorang dalam hatinya.

Aku bersaksi bahwa langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya adalah tanda-tanda yang menunjukan kepada-Mu. Semua bukti itu bersaksi atas apa yang telah Engkau serukan kepadanya. Segala hal yang menunjukan tentang diri-Mu adalah hujah dan dia bersaksi kepada-Mu atas sifat ketuhanan-Mu.

Dan Aku bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan kecuali Alloh Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dia Maha Awal Yang tidak ada sesuatu sebelum-Nya. Dia Maha Akhir Yang tidak ada batas akhir bagi-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya yang membantu-Nya dalam menciptakan perkara-perkara yang menakjubkan. Semua Penciptaan-Nya terjadi dengan perintah-Nya dan tunduk pada ketaatan-Nya serta menyambut seruan-Nya.

www.familyrumaday.blogspot.com

Definisi ISLAM Dari Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib

Definisi ISLAM Dari Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib


Definisi ISLAM Dari Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib k.w. "Aku akan memberikan (kepada kalian) Definisi Islam dengan definisi yang belum pernah diberikan oleh seorang pun sebelumku. Yaitu, Islam adalah Penyerahan, Penyerahan adalah Keyakinan, Keyakinan adalah Pembenaran, Pembenaran adalah Pengakuan, Pengakuan adalah Pelaksanaan, dan Pelaksanaan adalah Amal."

Tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi daripada Islam. Sesungguhnya Islam adalah agama Alloh yang dipilih-Nya untuk diri-Nya, dikembangkannya di bawah pengawasan-Nya, dimurnikannya untuk sebaik-baik makhluk-Nya, dan ditegakkan tiang-tiangnya diatas cinta-Nya. Dia telah menundukkan agam-agama lain dengan keperkasaan-Nya. Merendahkan semua umat dengan keluhuran-Nya. Menghinakan musuh-musuh-Nya dengan kemuliaan-Nya. Menelantarkan lawan-lawan-Nya dengan pertolongan-Nya. Dan Dia merobohkan pilar-pilar kesesatan dengan kekuatan-Nya.

Konsep Islam yang fundamental ialah Tauhid, yaitu Keyakinan tentang Keesaan Alloh. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, Tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:

Kalimah Syahadat
"Tiada Tuhan kecuali Alloh dan Muhammad utusan Alloh"

Penegasan tentang kemurnian keesaan Alloh SWT dan menolak segala macam kemusyrikan ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al Qur-an.

Katakanlah: "Dia-lah Alloh Yang Maha Esa,
Alloh, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada satupun yang setara dengan Dia."
(Al-Ikhlas 112:1-4)

Nama "Alloh" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam al Qur-an Surah Asy-Syuuro:

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat".
(Asy-Syuuro' 42:11)

Dari Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib k.w. ; Agama adalah tanda kemuliaan dan selamanya kemuliaan dimuliakan dengan agama. Maka, barangsiapa yang mengikuti selain agama Islam niscaya akan pastilah kemalangannya, akan terputus buhul talinya, dan akan besar ketergelincirannya. Pokok agama adalah lurusnya keyakinan. Agama bukanlah dengan pendapat, tetapi dengan mengikuti.

Sesungguhnya Dia-lah Alloh Yang Lebih Mengetahui.

www.familyrumaday.blogspot.com

Hadits-hadits Menjaga Lidah, Lisan atau Perkataan

Hadits-hadits Menjaga Lidah, Lisan atau Perkataan

23:50

Hadits-hadits, Menjaga Lidah, Lisan, Perkataan Segala puji bagi Alloh yang telah menciptakan lidah. Dengan lidah kita dapat berkomunikasi dan menentukan rasa. Dengan lidah ini juga kita bisa membuat lawan bicara kita menjadi tergerak kepada kebaikan ataupun keburukan, membuat lawan bicara tersenyum bahagia ataupun menangis menahan perih.

Berikut hadits-hadits berkenaan dengan lidah atau lisan atau perkataan, semoga bisa menjadikan pembelajaran atau tadzkiroh atau renungan bagi kita semua. Jazakumulloh khairon katsiron.

Hadits-hadits tentang Lidah, Lisan atau Perkataan

Berkata-kata yang baik


Dari Abu Hurairah ra., Rosululloh Muhammad saw. bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau - kalau tidak dapat berkata yang baik, hendaklah ia berdiam diri saja." (Muttafaq 'alaih)

Dari Sahl bin Sa'ad ra., Rosululloh Muhammad saw  bersabda:
"Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya - yakni mulut atau lidah - serta antara kedua kakinya - yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ia mendengar Rosululloh Muhammad saw  bersabda:
"Sesungguhnya seseorang hamba itu niscayalah berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia fikirkan - baik atau buruknya -, maka dengan sebab perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut timur dan sudut barat." (Muttafaq 'alaih)

Hadits Menjaga lisan atau perkataan - hasan shohih


Dari Abu Abdur Rahman yaitu Bilal bin al-Harits al-Muzani ra. bahwasannya Rosululloh Muhammad saw bersabda:
"Sesungguhnya seseorang itu niscayalah berkata dengan suatu perkataan dari apa-apa yang diridhoi oleh Alloh Ta'ala, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Alloh mencatat untuknya bahwa ia akan memperoleh keridhoan-Nya sampai pada hari ia menemui-Nya -yakni hari kematiannya atau pada hari kiamat nanti. Dan sesungguhnya seseorang itu niscayalah berkata dengan suatu perkataan dari apa-apa yang menjadikan kemurkaan Alloh, ia tidak mengira bahwa perkataan itu akan mencapai suatu tingkat yang dapat dicapainya, lalu Alloh mencatatkan untuknya bahwa ia akan memperoleh kemurkaan-Nya sampai pada hari ia menemui-Nya."
(Diriwayatkan oleh Malik dalam kitab Al-Muwaththa' dan juga oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadits hasan shohih)

Dari Ibnu Umar ra., katanya: "Rosululloh Muhammad saw. bersabda:
"Janganlah engkau semua memperbanyak kata, selain untuk berzikir kepada Alloh Ta'ala, sebab sesungguhnya banyaknya pembicaraan kerasnya hati dan sesungguhnya sejauh - jauh manusia dari Alloh ialah yang berhati keras," - yakni enggan menerima petunjuk baik. (Hadits Riwayat Tirmidzi)

Dari Anas ra., katanya: "Rosululloh Muhammad saw. bersabda:
"Ketika saya dimi'rajkan, saya berjalan melalui suatu kaum yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga yang dengan kuku-kuku tadi mereka menggaruk-garukkan muka serta dada-dada mereka sendiri. Saya bertanya: "Siapakah mereka itu, hai Jibril?" Jibril menjawab: "Itulah orang-orang yang makan daging sesama manusia -yakni mengumpat - dan menjatuhkan kehormatan mereka." (Hadits Riwayat Abu Dawud)

Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rosululloh Muhammad saw  bersabda:
"Setiap Muslim atas sesama Muslim itu haramlah darahnya, kehormatannya serta hartanya - yakni haram dilanggar." (Hadits Riwayat Muslim)

Hadits Yang Penting Menjaga Lidah, Lisan atau Perkataan

Mu'adz bin Jabal radhiyallohu 'anhu berkata : Saya pernah bersama Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Pada suatu pagi ketika kami sedang berjalan, aku berada didekat beliau, maka aku berkata :"Wahai Rosululloh kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam Surga dan menjauhkan aku dari Neraka".

Maka beliau bersabda : "Sungguh engkau telah bertanya kepadaku tentang perkara yang begitu besar akan tetapi akan terasa mudah bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Alloh, engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, engkau mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan Rmadhan dan melaksanakan ibadah haji." (Rukun Islam)

Kemudian beliau Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi Wasalam bersabda : "Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan ?"

Saya katakan : "Tentu wahai Rosululloh".

"Berpuasa adalah perisai, sedekah dapat memadamkan dosa-dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, demikian juga  sholat seseorang ditengah malam, kemudian beliau membacakan ayat, '...lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka...' hingga '...apa yang telah mereka kerjakan' (QS. As-Sajdah ; 17)

Kemudian beliau bersabda : "Maukah aku tunjukkan urusan yang terpenting, tiang-tiang penyangganya, dan puncak tertingginya ?"

Saya katakan : "Tentu wahai Rosululloh".

Maka beliau bersabda : "Urusan terpenting adalah Islam, tiang penopangnya adalah sholat sedangkan puncak tertingginya (atapnya) adalah jihad".

Kemudian lanjutnya : "Maukah aku kabarkan kepadamu tentang kunci semua itu ?"

Saya menjawab : "Tentu wahai Rosululloh".

Maka beliau memegang lidahnya, lalu bersabda : "Jagalah olehmu ini!"

Aku bertanya : "Wahai Nabi Alloh, apakah kami akan disiksa dengan sebab perkataan yang kami ucapkan?"

Beliau menjawab : "Ibumu kehilangan kamu ya Mu'adz, bukankah orang-orang itu tersungkur di Neraka diatas wajah-wajah mereka atau diatas hidung-hidung mereka, tidak lain disebabkan oleh ulah lisan-lisan mereka ?"

(Hadits Riwayat Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Hadits Hasan Shohih dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa')

www.familyrumaday.blogspot.com

Kata-kata Mutiara - Rahmat Yang Luas Alloh SWT






Kata-kata Mutiara - Rahmat Yang Luas Alloh SWT


Rahmat Alloh SWT, Makhluk adalah keluarga Alloh, dan orang yang paling dicintai oleh Alloh adalah yang paling menyayangi keluarga-Nya.

Dia-lah yang murka-Nya sangat keras terhadap musuh-musuh-Nya dalam keluasan rahmat-Nya, dan rahmat-Nya yang luas terhadap wali-wali-Nya.

Sesungguhnya Alloh SWT bisa jadi memasukkan seorang yang fasik dalam agamanya, yang kejam terhadap makhluk-Nya, ke dalam Surga dengan kemurahan-Nya.

Sayangilah orang-orang yang lemah di antara kalian karena kasih sayang terhadap mereka adalah penyebab datangnya rahmat Alloh kepada kalian.

Kasih sayang akan menumpulkan tajamnya penentangan.

Hendaklah kalian berbuat baik terhadap keturunan orang lain, niscaya keturunanmu akan terpelihara.

Tidak ada kehidupan bagi orang yang tidak memiliki kelemahlembutan.

Ada tiga macam orang yang patut dikasihani, yaitu: orang yang pandai yang diperlakukan seperti orang bodoh, orang yang lemah berada dalam kekuasaan seorang yang zalim lagi kuat, dan kaum yang mulia butuh kepada orang yang hina.

Kata-kata Mutiara 'Ali bin Abi Tholib k.w.

Cerita Kisah Akhlak Nabi Muhammad saw

Cerita Kisah Akhlak Nabi Muhammad saw



Berikut ini adalah cerita kisah akhlak Nabi Muhammad saw. yang bersumber dari firman Allah Al Qur'an Al-Karim dan juga dari dalil hadits Nabi Muhammad saw. Cerita atau kisah ini tentu saja dimulai dari semenjak Nabi Muhammad kecil sampai remaja beliau Muhammad senantiasa menunjukkan akhlak yang mulia. 
Banyak dalam firman dalam dalam ayat-ayat al-Qur'an yang menunjukkan dan menggambarkan kisah atau cerita bahwa Allah senantiasa membimbing Nabi Muhammad untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia. Di antara ayat-ayat firman Allah antara lain :

خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ 

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh (QS. Al-A’raf ; 199)

Juga firman Allah dikisahkan:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡي 

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. (QS. An-Nahl : 90).

Dalam firman Allah yang lain diceritakan dan dikisahkan sebagai berikut :

ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS. An-Nahl : 125).

Cerita juga kisah tentang akhlak Nabi Muhammad Rasulullah saw juga dapat kita baca dan temukan dari doanya yang selalu beliau ucapkan yang berbunyi :

اللهمّ كما احسنت خلقى فحسّن خلقى, اللهمّ جنبنى منكرات الاخلاق اللهم اهدني لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا أنت

Artinya : Ya Allah, sebagaimana Engkau menjadikan badanku baik, baikkanlah akhlakku. Ya Allah jauhkanlah diriku dari akhlak yang munkar. Ya Allah tunjukkanlah kepada akhlak yang terbaik, karena hanya Engkaulah yang menunjukkan kepada akhlak yang terbaik  (HR. Ahmad).

Nabi Muhammad Rasulullah saw selalu menyeru pada kaum muslimin agar mempunyai sifat-sifat keutamaan dan menjauhi sifat-sifat yang tercela. Dalam dalil sabda Nabi :

إِنَّ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلاقًا الموطئون أكنافا الذين يألفون ويؤلفون 

Artinya : Sesungguhnya orang yang paling dicintai dan paling dekat padaku pada hari kiamat adalah orang Islam yang paling baik akhlaknya di antara kamu sekalian, suka menerima tamu, senang kepada orang dan disenangi oleh orang.

Demikian juga dikisahkan dalam salah satu hadits Nabi Muhammad saw. :

إِنَّكُمْ لا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَسَعُهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ .

Artinya : Sesungguhnya kami tidak dapat mencukupi kebutuhan manusia hanya dengan harta benda kamu saja, tetapi cukupilah mereka dengan wajahmu yang berseri-seri dan akhlak yang baik  (HR. Ya'la)

Dikarenakan gemarnya Nabi Muhammad Rasulullah saw. dengan akhlak mulia, maka Allah memujinya seperti yang tersebut dalam Firman Allah swt. :

 وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ 

Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam : 4)

Juga disebutkan dalam surat-surat yang lain dikisahkan :

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا 

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-ahzab : 21).

Dari kisah, cerita ayat-ayat dan hadits di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad adalah sangat mengutamakan akhlak mulia, oleh karena beliau dinyatakan oleh Allah sebagai percontohan atau suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia.

Sehubungan dengan hal di atas, Nabi Muhammad saw mempunyai sifat-sifat yang menggambarkan akhlak yang mulia, yaitu sebagai berikut :
  • Asy-syajaah yagn artinya keberanian.
  • Al-Karam artinya : pemurah.
  • Al-Adl artinya adil.
  • Al-Iffah artinya harga diri
  • Ash-Shiddiq artinya : benar atau jujur
  • Al-Amanah artinya : dapat dipercaya
  • Ash-Shabr artinya sabar
  • Al-Hilm artinya : lapang hati
  • Al-'Afwu artinya pemaaf
  • Ar-Rahman artinya kasih sayang
  • Itsarussalam artinya : mengutamakan perdamaian
  • Az-Zuhud artinya zuhud.
  • Al-Haya' artinya malu
  • Asy-Syura' artinya musyawarah
  • Hubbul amal artinya gemar bekerja
  • Al-bisyar wal fukahan artinya : gembira dan suka humor atau bercanda atau bergurau.
Itulah sifat-sifat yang menonjol dari beliau Nabi Muhammad saw. yang mana sifat-sifat tersebut jarang sekali dimiliki oleh orang-orang biasa.

Di antara sifat-sifat Nabi Muhammad yang banyak itu, menurut pendapat Imam Al-Ghazali dapat disimpulkan menjadi empat sifat, yaitu sebagai berikut :
  • Al-hikmah adalah tingkatan jiwa yang dengan dia dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tanpa paksaan.
  • Asy-Syajaah adalah tunduknya kekuatan amarah pada akal dalam bertindak maju dan mundur.
  • Al iffah adalah terlatihnya kekuatan syahwat oleh kekuatan akal dan syara'
  • Al Adl adalah suatu tingkah laku dan kekuatan jiwa, yang apabila orang memilikinya maka dia bisa mengendalikan amarah dan syahwat dan mengeluarkannya pada tujuan yang baik/
Kemudian Imam Ghozali melanjutkan "dari kesederhaan empat sifat pokok ini, timbul kondisi-kondisi yang baik yaitu seperti :
  • Ketajaman otak,
  • Kejernihan pikiran
  • Cepat dalam berpikir
  • Teliti dalam memperhatikan penyakit-penyakit jiwa yang tersembunyi
  • Teliti dalam memperhatikan detail-detail perbuatan
Sebaliknya sifat-sifat yang berlebihan dari empat sifat pokok tersebut akan menimbulkan sifat-sifat yang tidak baik seperti licik, suka melakukan tipu muslihat dan lain sebagainya.
Apabila sifat-sifat tersebut diabaikan, maka akan timbul sifat-sifat seperti lemah akal, bodoh, tidak cerdas dan gila.
Dari kesederhanaan sifat Syajaah yang berlebihan, maka akan menimbulkan sifat-sifat sombong, keras, sifat takabur, suka memuji diri sendiri dan lain sebagainya.
Apabila mengabaikan sifat syajaah, maka akan timbul sifat-sifat seperti mempunyai rasa hina, rendah diri, gelisah, berjiwa kecil dan lain sebagainya.
Dari kesederhaan sifat iffah, maka akan timbul sifat-sifat seperti pemurah, rasa malu, toleransi, sabar, takwa, kepuasan hati, tidak tamak atau serakah, lemah lembut.
Apabila sifat iffah ini berlebihan, maka akan timbul sifat-sifat seperti masa bodoh, keras, tamak, tidak sopan, iri dengki, suka menghinda orang, mencaci dan lain sebagainya. Demikian juga apabila sifat iffah ini diabaikan, maka dapat terjadi hal-hal sebagaimana tersebut.
Oleh sebab itu, jelaslah kiranya bahwa pokok dari akhlak itu adalah empat sifat yang sudah disebutkan di atas. Sedangkan sifat-sifat yang lain adalah merupakan cabang atau akibat dari suatu keadaan apabila empat sifat tadi diabaikan ataupun berlebihan.
 
www.familyrumaday.blogspot.com