RENUNGAN JUM’AT
TENTANG ANCAMAN KEPADA ORANG YANG SOMBONG
DAN ANGKUH DI MUKA BUMI
Assalaamualaikum Warahmatullahi wabaraakaatuh
Salam Ukhuwa Islamiyyah :
Jama’ah Jum’at yang di Rahmati Allah SWT…
Pertama tama selaku insan yang taat, insan yang
beriman dan bertaqwa, marilah kita senantiasa membasahi lidah kita dengan
ucapan Syukur kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan KaruniaNYA kepada kita
semua, sehingga sampai saat ini kita semua masih dapat menghirup udara
kehidupan diatas bumi Allah ini, semoga Allah SWT masih memberikan izin kepada
kita untuk berjalan diatas bumiNYA ini guna menanamkan ketaatan kepadaNYA.
Sholawat dan Salam semoga tersampaikan kepada
Junjungan kita Nabi Allah Almustofa
Akhbar Muhammad SAW, kepada Keluarganya, Sahabatnya, para Tabit wa Tabiin, dan
semoga sampai pada akhir hayat kita nanti, kita semua masih tetap istiqomah
berjalan lurus mengikuti petunjuk Islam, Allah SWT tidak menghadirkan
Rasulullah SAW ke muka bumi ini, hanyalah karena CintaNYA Allah SWT kepada
Hambanya, Allah SWT tidak menghadirkan Rasulullah SAW ke muka bumi ini karena
Allah tidak ingin kita jauh melangkah keluar dari Syariat yang sudah di
tetapkan Islam, dan Allah SWT tidak menghadirkan Rasulullah SAW ke muka bumi
ini, hanyalah sebagai Rahmatan Lil aalamiin.
Jama’ah Sholat Jum’at yang di Rahmati Allah SWT…
Duhai saudara-saudariku tercinta yang membenci sifat angkuh dan sombong…
Adalah benar bahwa sifat angkuh dan sombong telah banyak mencelakakan
makhluk ciptaan Allah ta’ala, mulai dari peristiwa terusirnya Iblis dari sorga
karena kesombongannya untuk tidak mau sujud kepada Nabi Adam alaihis salam
tatkala diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk sujud hormat
kepadanya.
Demikian juga Allah ta’ala telah menenggelamkan Qorun beserta seluruh
hartanya ke dalam perut bumi karena kesombongan dan keangkuhannya terhadap
Allah subhanahu wata’ala dan juga kepada sesama kaumnya.
Allah subhanahu wa ta’ala juga telah menenggelamkan Fir’aun dan bala
tentaranya di lautan karena kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu wata’ala dan juga kepada
sesama kaumnya, dan karena kesombongannya itulah dia lupa diri sehingga dengan
keangkuhannya dia menyatakan dirinya adalah tuhan yang harus disembah dan
diagungkan.
Kehancuran kaum Nabi Luth alaihis salam juga karena kesombongan mereka
dengan menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Luth alaihis salam agar mereka
meninggalkan kebiasaan buruk yaitu melakukan penyimpangan seksual, atau memilih
pasangan hidup mereka sesama jenis (homosex), sehingga tanpa disangka-sangka
pada suatu pagi, Allah ta’ala membalikkan bumi yang mereka tempati dan tiada
satu pun di antara mereka yang bisa menyelamatkan diri dari adzab Allah yang
datangnya tiba-tiba.
Jama’ah Sholat Jum’at yang di Rahmati Allah SWT…
Sungguh masih banyak kisah lain yang bisa menyadarkan manusia dari
kesombongan dan keangkuhan, kalaulah mereka mau mempergunakan hati nurani dan
akalnya secara sehat.
Mengapa manusia tidak boleh sombong? Sebab manusia adalah makhluk yang
lemah. Pantaskah makhluk yang lemah itu bermega-megahan dan sombong di hadapan
Penguasa langit dan bumi? Namun fenomena dan realita yang ada masih banyak
manusia itu yang lupa hakikat dan jati dirinya, sehingga membuat dia sombong
dan angkuh untuk menerima kebenaran, merendahkan orang lain, serta memandang
dirinya sempurna segala-galanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah menjelaskan tentang
bahayanya sifat kesombongan dan keangkuhan, sebagaimana diriwayatkan dari
Abdullah Bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda :
“Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit
kesombongan, kemudian seseorang berkata: “(ya Rasulullah) sesungguhnya
seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus”, Beliau bersabda:
“Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud
dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain”
(HR. Muslim)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkomentar tentang hadits ini, “Hadits ini
berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia,
merendahkan mereka dan menolak kebenaran”. (Syarah Shahih Muslim 2/269).
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, “Orang yang sombong
adalah orang yang memandang dirinya sempurna segala-galanya, dia memandang
orang lain rendah, meremehkannya dan menganggap orang lain itu tidak pantas
mengerjakan suatu urusan, dia juga sombong menerima kebenaran dari orang lain”.
(Jami’ul Ulum Wal Hikam 2/275)
Raghib Al-Asfahani rahimahullah berkata, “Sombong adalah keadaan/kondisi
seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri, memandang dirinya lebih
utama dari orang lain, kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada
Rabbnya dengan cara menolak kebenaran (dari-Nya) dan angkuh untuk tunduk
kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan-Nya.” (Umdatul Qari`
22/140).
Nash-nash Ilahiyyah banyak sekali mencela orang yang sombong dan angkuh,
baik yang terdapat dalam Al-Qur`an maupun dalam As-Sunnah.
1. Orang yang sombong telah mengabaikan perintah Allah subhanahu wa ta’ala,
sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (angkuh).” (QS. Luqman
{31}:18)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, menjelaskan makna firman Allah subhanahu wa
ta’ala: (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia) dia berkata:
“Janganlah kamu sombong dan merendahkan manusia, hingga kamu memalingkan
wajahmu ketika mereka berbicara kepadamu.” (Tafsir At-Thobari 21/74)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan Firman Allah subhanahu wa ta’ala, ”Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh”, maksudnya janganlah kamu
menjadi orang yang sombong, keras kepala, berbuat semena-mena, janganlah kamu
lakukan semua itu yang menyebabkan Allah murka kepadamu”. (Tafsir Ibnu Katsir
3/417).
2. Orang yang sombong menjadi penghuni neraka.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Katakanlah kepada mereka: Masuklah
kalian ke pintu-pintu neraka jahannam dan kekal di dalamnya, maka itulah
sejelek-jelek tempat kembali.” (QS. az-Zumar {39}: 72)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga
siapa saja yang di dalam hatinya terdapat sedikit kesombongan.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Maukah Aku beritakan kepada kalian tentang penghuni surga? Para shahabat
menjawab: tentu (wahai Rasulullah), lalu beliau berkata: “(Penghuni surga
adalah) orang-orang yang lemah lagi direndahkan oleh orang lain, kalau dia
bersumpah (berdo’a) kepada Allah niscaya Allah kabulkan do’anya, Maukah Aku
beritakan kepada kalian tentang penghuni neraka? Para shahabat menjawab: tentu
(wahai Rasulullah), lalu beliau berkata: “(Penghuni neraka adalah) orang-orang
yang keras kepala, berbuat semena-mena (kasar), lagi sombong”. (HR. Bukhori
& Muslim)
3. Orang yang sombong pintu hatinya terkunci & tertutup.
Sebagaimana Firman Allah subhanahu wa ta’ala, “Demikianah Allah mengunci
mati pintu hati orang yang sombong dan sewenang-wenang” (QS. al-Mu’min {40}:
35).
Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Sebagaimana Allah mengunci mati
hati orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah maka demikian juga halnya Allah
juga mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat semena-mena, yang
demikian itu karena hati merupakan sumber pangkal kesombongan, sedangkan
anggota tubuh hanya tunduk dan patuh mengikuti hati”. (Fathul Qodir 4/492).
4. Kesombongan membawa kepada kehinaan di dunia & di akhirat.
Orang yang sombong akan mendapatkan kehinaan di dunia ini berupa kejahilan,
sebagai balasan dari perbuatannya, perhatikanlah firman Allah subhanahu wa
ta’ala, “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di dunia
ini tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanku.” (QS. al-A’raaf {7}:
146)
(Maksudnya) yaitu Aku (Allah) halangi mereka memahami hujah-hujjah dan
dalil-dalil yang menunjukkan tentang keagungan-Ku, syari’at-Ku, hukum-hukum-Ku
pada hati orang-orang yang sombong untuk ta’at kepada-Ku dan sombong kepada
manusia tanpa alasan yang benar, sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang
benar, maka Allah hinakan mereka dengan kebodohan (kejahilan). (Tafsir Ibnu
Katsir 2/228)
Kebodohan adalah sumber segala malapetaka, sehingga Allah sangat mencela
orang-orang yang jahil dan orang-orang yang betah dengan kejahilannya,
sebagaimana firman-Nya, “Sesungguhnya makhluk yang paling jelek (paling hina)
di sisi Allah ialah orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak mengerti apapun
(jahil).” (QS. al-Anfaal {8}:22).
Maksudnya Allah subhanahu wa ta’ala menghinakan orang-orang yang tidak mau
mendengar-kan kebenaran dan tidak mau menuturkan yang haq, sehingga orang
tersebut tidak memahami ayat-ayat-Nya yang pada akhirnya menyebabkan dia
menjadi seorang yang jahil dan tidak mengerti apa-apa, dan kejahilan itulah
bentuk kehinaan bagi orang-orang yang sombong.
Dan orang yang sombong di akhirat dihinakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala
dengan memperkecil postur tubuh mereka sekecil semut dan hinaan datang dari segala
penjuru tempat, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam :
“Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam
bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang hinaan kepada
mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di
bagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran
penghuni neraka”. (HR. Tirmizi & Ahmad, dihasankan oleh Syekh Al-Albani
dalam Al-Misykat)
Wahai saudara-saudariku tercinta rahimakumullaah…
Dengan merenungi nash-nash Ilahiyyah diatas, semoga karunia Allah ta’ala
beserta kita, dan dapat menjauhkan kita dari sifat angkuh dan sombong.
Allahumma aamiin…
Baarakallah
www.familyrumaday.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar